Beranda | Artikel
Tanya Jawab Tentang Qadha dan Qadar
Selasa, 2 Juli 2024

DAFTAR ISI.

Kata Pengantar Penerbit.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ad-Dailami mendatangi Ubay bin Ka’ab dan berkata, “di hatiku ada ganjalan perihal takdir.” Dengan nada tinggi, sahabat agung ini menjawab:

لو أنفقتَ مثل أُحُد ذَهَبًا ما قَبِلَه الله منك حتى تؤمن بالقدَر

Demi Allah, seandainya engkau infakkan segunung uhud emas, maka sekali-kali Allah tidak akan menerimanya darimu hingga engkau beriman kepada takdir.”

Kesalahan dalam memahami takdir dapat berakibat fatal, bukan saja dalam perkara yang furu’ namun dalam perkara akidah yang ushul (prinsip). Bisa jadi seseorang tergelincir ke jurang pemahaman qadariyah yang mengatakan bahwa segala sesuatu terjadi semata-mata usaha manusia ataupun alamiah, tidak ada hubungannya dengan takdir.

Atau kelompok ekstrim lain bemama jabriyah yang mengatakan bahwa manusia dipaksa untuk mengerjakan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah, sehingga tidak ada pilihan ataupun usaha dari hamba.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/111283-tanya-jawab-tentang-qadha-dan-qadar.html